Pembelajaran
pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik
antara dua komponen penting, yaitu guru dan anak didik. Interaksi yang baik
dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru dapat membuat anak didik
belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari
apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka.
Jika
dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. salah satu strategi pembelajaran
ialah strategi heuristik (Pupuh Fathurrohman).
Heuristik
berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein, yang berarti “Saya
Menemukan” strategi ini berkembang menjadi sebuah strategi pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan
menjadikan “heuriskein (saya menemukan)” sebagai acuan. Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan
pembelajaran haruslah dapat menstimulus siswa agar aktif dalam proses
pembelajaran, seperti memahami materi pelajaran, bisa merumuskan masalah,
menetapkan hipotesis, mencari data/fakta, memecahkan masalah dan
mempresentasikannya(Dimyati & Mudjiono).
Tekanan
utama pembelajaran dalam strategi Heuristik adalah:
1. pengembangan
kemampuan berpikir,
2. latihan
keterampilan khusus(pemahaman), dan
3. latihan
menemukan sesuatu.
Macam-macam strategi Pembelajaran
Heuristik
a. Discovery
Metode
discovery (penemuan) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, sebelum sampai pada generalisasi
(Suryosubroto).
b. Inquiry
Metode
inquiry adalah metode pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa pada
proses berpikir secaa kritis dan analitis (Wina Sanjaya).
Langkah-langkah Penerapan strategi
Pembelajaran Heuristik :
a.
Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental (developmentally
appropriate) siswa.
b.
Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independent learning
group).
c.
Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self regulated
learning).
d.
Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of students).
e.
Memperhatikan multi intelegensi (multiple intelligences) siswa.
f.
Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning) untuk meningkatkan
pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
g.
Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
Kelebihan
dari strategi Heuristik
Pendekatan
heuristik ini mempunyai kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
2.
Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan).
3.
Mendukung kemampuan problem solving (pemecahan masalah) siswa.
4.
Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih
lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses penemuannya.
Kelemahan
dari strategi Heuristik
strategi
heuristik ini mempunyai kelemahan antara lain adalah sebagai berikut:
1.Untuk
materi tertentu waktu yang tersita lebih lama.
2.Tidak
semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa
siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
3.Pendekatan
ini kurang cocok bagi peserta didik yang lamban.
4.Tidak
semua topik cocok disampaikan dengan pendekatan ini.
boleh tau refrensi bukunya untuk langkah angkah stategi heuristiknya ?
BalasHapusBagus artikelnya, mohon info menurut ahli siapa langkah-langkah heuristik tersebut dirumuskan ...
BalasHapusTerimakasih ...