Minggu, 04 Desember 2016

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran.
Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hubungannya digunakan oleh guru saat mengajar agar pembelajaran berjalan dengan efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang efesien.
Perbedaan antara strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran
            Pendekatan pembelajaran adalah suatu rangkaian tindakan pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip  dasar tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis) yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran tertentu.
Strategi Pembelajaran adalah Strategi terkait dengan kebijaksanaan guru dalam memilih pendekatan, metode, teknik pembelajaran, dan model pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Model Behavioral
Model-model yang termasuk ke dalam rumpun behavioral berpijak pada landasan teoritis yang sama, yakni teori tingkah laku (Behavioral Theory). Dalam penerapannya, model ini banyak menggunakan istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi tingkah laku, dan terapi tingkah laku. Ciri pokoknya menekankan pada usaha mengubah tingkah laku teramati ketimbang struktur psikologis yang mendasarinya dan tingkah laku yang tidak teramatinya. Model ini mendasarkan pada prinsip kontrol stimulus dan penguatan (Stimulus Control and Reinforcement). Lebih dari model lainnya model behavioral memiliki keterpakaian yang luas dan teruji keefektifannya pada aneka tujuan seperti pendidikan, pelatihan, tingkah laku interpersonal da pengobatan. Tercakup kedalam model ini, antara lain: Kontrol Diri (Self Control), Relaksasi (Relaxation), Reduksi Stres (Stress Reducation), Pelatihan Asertif (Assertive Training), Desentisasi (Desensitization) dan Pelatihan Langsung (Direct Training)

Strategi Pembelajaran Heuristik

Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik antara dua komponen penting, yaitu guru dan anak didik. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru dapat membuat anak didik belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka.
Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. salah satu strategi pembelajaran ialah strategi heuristik (Pupuh Fathurrohman).
Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein, yang berarti “Saya Menemukan” strategi ini berkembang menjadi sebuah strategi pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan menjadikan “heuriskein (saya menemukan)sebagai acuan.  Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran haruslah dapat menstimulus siswa agar aktif dalam proses pembelajaran, seperti memahami materi pelajaran, bisa merumuskan masalah, menetapkan hipotesis, mencari data/fakta, memecahkan masalah dan mempresentasikannya(Dimyati & Mudjiono).
Tekanan utama pembelajaran dalam strategi Heuristik adalah:
1.      pengembangan kemampuan berpikir,
2.      latihan keterampilan khusus(pemahaman), dan
3.      latihan menemukan sesuatu.

Macam-macam strategi Pembelajaran Heuristik
a.       Discovery
Metode discovery (penemuan) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, sebelum sampai pada generalisasi (Suryosubroto).
b.      Inquiry
Metode inquiry adalah metode pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa pada proses berpikir secaa kritis dan analitis (Wina Sanjaya).

Langkah-langkah Penerapan strategi Pembelajaran Heuristik :
a. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental (developmentally appropriate) siswa.
b. Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independent learning group).
c. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self regulated learning).
d. Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of students).
e. Memperhatikan multi intelegensi (multiple intelligences) siswa.
f. Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning) untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
g. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).

Kelebihan dari strategi Heuristik
Pendekatan heuristik ini mempunyai kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
2. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan).
3. Mendukung kemampuan problem solving (pemecahan masalah) siswa.
4. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses penemuannya.

Kelemahan dari strategi Heuristik
strategi heuristik ini mempunyai kelemahan antara lain adalah sebagai berikut:
1.Untuk materi tertentu waktu yang tersita lebih lama.
2.Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
 3.Pendekatan ini kurang cocok bagi peserta didik yang lamban.
4.Tidak semua topik cocok disampaikan dengan pendekatan ini. 

Keterampilan Mengadakan Variasi

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
O     Menurut Didi Supardie dan Deni Darmawan dalam bukunya“Komunikasi Pembelajaran” Keterampilan mengadakan Variasi ialah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kondisi belajar sehingga pembelajaran selalu menarik dan efektif.
O     Menurut Ahmad Sabri dalam bukunya“ Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching” ketrampilan mengadakan Variasi ialah suatu kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi belajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid dalam situasi belajar mengajar.

Tujuan Mengadakan Variasi Mengajar :
O     Meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran
O     Memberikan motivasi
O     Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
O     Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual
O     Mendorong peserta didik untuk belajar dengan melibatkannya dalam berbagai pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif

Prinsip-prinsip Keterampilan Mengadakan Variasi Mengajar :
O     Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relavan dengan tujuan yang hendak dicapai
O     Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak merusak perhatian siswa dan tidak menganggu pelajaran
O     Direncanakan secara baik dan secara ekplisit dicantumkan dalam RPP

Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi :
O     Variasi gaya mengajar
O     Variasi dalam menggunakan media
O     Variasi dalam interaksi

Kelebihan keterampilan mengadakan variasi :
O     Kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan baik bagi guru maupun bagi peserta didik.
O     Peserta didik menjadi semangat, penuh perhatian serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
O     Tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif dan efisien

Kekurangan keterampilan mengadakan variasi :
O     Apabila guru salah atau keliru dalam mengadakan variasi yang dilakukannya, maka peserta didik juga akan salah penafsirannya dari pesan yang ingin disampaikan oleh guru.
O     Apabila guru berlebih-lebihan dalam mengadakan variasi, maka pelajaran akan tergangu dan tujuan pembelajaran pun tidak dapat tercapai secara efektif dan efisien.

O     Tidak semua siswa dapat menerima variasi yang diberikan oleh guru, sehingga kadang siswa malah binggung dengan adanya variasi tersebut.